Borneotribun Bengkayang, Kalbar - Viral,, para guru SMKN 2 Bengkayang menyayangkan mengapa asrama dibangun dengan menggunakan dana Hibah itu kini tak terawat dan sangat memprihatikan.
Pantauan awak media dilapangan dan mewawancarai langsung pihak sekolah membenarkan kondisi sekolah saat ini sangat-sangat memprihatinkan. Dari semua sisi kondisi ruangannya juga dalam kondisi rusak bahkan dari segala penjuru ruangan juga dalam kondisi rusak.
Salah satu guru, Ignasius Oyop.,S.Pd kepada awak media ini mengungkapkan kondisi asrama sekarang sangat miris sekali, yang membuat asrama ini tidak terawat yang pertama karena tidak ada pembina asrama yang serius menangani asrama ini.
"Kedepannya kami dari pihak sekolah berharap supaya Asrama ini bisa dibenahi," Ucap Oyop.
Terkait dengan adanya iuran setiap sebulannya, Oyop mengatakan kalau dulu ada anggaran setiap bulannya tapi kalau sekarang dia kurang tau.
"Dulu anggara yang ada misalnya untuk membantu perawatan UKS, untuk pembina Asrama. Untuk pembina yang sekarang, saya kurang tau juga tapi menurut informasi kawan kalau tidak salah Pak Kristen namanya," Katanya.
"kedepannya dengan kondisi asrama yang sangat memprihatikan, supaya kedepannya dapat tertata dengan baik dan anak-anak asrama pun dijaga tentunya jangan sampai ada orang luar masuk ke dalam asrama karena kondisi asrama kurang bersih dan tidak terawat," Harap Oyop.
Ditempat yang sama, Bendahara sekolah SMKN 2 Bengkayang, Felisia.,S.Pd menyebutkan selama ini untuk terakit pembayaran listrik dan leading itu dari pihak sekolah yang membayarnya.
Untuk keuangan asrama itu sendiri terpisah dari pihak sekolah.
"Saya bendahara Sekolah, bukan bendahara Asrama. Tentunya keuangan Asrama yang mengelolanya, tapi selama ini listrik dan leading dibebankan kepada sekolah," Ungkap Felisia.
Felisia juga mengatakan kepada awak media ini untuk pengurus asrama ini juga statusnya guru honor di SMKN 2 Bengkayang dan masuk dalam kepengurusan juga.
"Saya lebih fokus ke sekolah, tidak terlibat langsung disini. Saya tidak terlalu memahami untuk Asrama ini," Tutup Felisia.
Reporter : Rinto Andreas
Editor : R. Hermanto