Bersikap Arogan, Oknum Polisi Di Bengkayang Usir Dua Warga Dari Pos Jaga


Photo : Nicodemus (Rinto Andreas/Borneotribun)


Borneotribun Bengkayang, Kalbar - Terjadinya pengusiran yang lakukan oleh salah satu oknum anggota polisi di jajaran Hukum Polres Bengkayang tersebut dialami warga yang bernama Nicodimus dan temannya Fendy. Kedua warga tersebut berasal dari Kampung Baya, Desa Rodaya, Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang yang saat itu hendak menemui seorang anggota polisi.

Nicodimus ketika di wawancarai oleh awak media ini melalui pesan WhatsApp mengatakan dimana kejadian tersebut pada hari Senin (06/06/2022) siang. 

"Akibat dari kejadian ini, saya bersama teman saya merasa terpukul dan trauma dengan ucapan oknum anggota polisi yang terkesan arogan," Ucap Nicodimus kepada Borneotribun.com, Kamis (16/06/2022).

Nicodemus menceritakan kronologi kejadiannya dimana usai parkir motor di halaman kantor Mapolres Bengkayang mereka berdua pun di panggil oleh salah satu anggota polisi yang sedang bertugas di pos jaga, di ketahui polisi itu bernama Tri Puspo.

Ketika itu di pos jaga ada 4 anggota polisi yang sedang berjaga-jaga di pintu masuk polres Bengkayang. 

"Kami pun di tanya-tanya, selain itu juga di minta untuk buka jaket," Tukas Nico.

"Bos kira-kira kamu merasa benar kah, mau saya siram air kopi. kamu ngomong sama komandan saya seenak-enaknya, kayak ngak ada harga diri kah komandan saya ha. kamu mau saya tempeleng disini, izin Komandan izin tanpa dengan rasa hormat,.mau kau apa dengan komandan saya ha kau udah tau nyelonong dipanggil baik-baik, kau merasa hebat kah. Kau pulang ja hari ini kami ngak butuh orang seperti kau, kau pulang saja. Ia  menggunakan bahasa daerah (ure ke ramint ure kati perlu kati gone kan ani peraturan, ani jai ani jai ti boleh nyelonong, kao langsung masuk-masuk dipanggil komandan kau merasa betul, orang tua ngomong ngak kau hargai pulang sana pulang) ," Lanjut Nico meniru ucapan Oknum Polisi tersebut yang dinilai arogan dan angkuh.

Selanjutnya, pada saat itu kami di tanya oleh Pak Tri Puspo, ada seorang polisi dengan nada tinggi bentak bentak marah saya, bahkan ancam siram saya pakai air kopi sembari mengusir kami .
Sehingga kami pun tidak jadi bertemu dengan seorang polisi tersebut, lalu bergegas pergi dari halaman Mapolres Bengkayang.

Jabatan apapun yang sudah diamanahkan Negara itu sifatnya sementara tidak selamanya, tetapi ketika kita sudah tiba masanya tidak menjabat lagi apa yang bisa anda berikan kepada negara ini lagi. Rasa dengki, benci bahkan dendam pasti akan terus terpendam. Bahkan baju dan celana yang gunakan itu dibeli dengan uang rakyat dan anda digaji oleh pajak rakyat.

"Saya berharap untuk kedepannya tidak lagi terjadi hal serupa. Saya cintai dan bangga dengan institusi Polri, jangan hanya karena ulah oknum polisi yang arogan, lalu mencoreng institusi Polri," Tutup Nicodimus.

Penulis : Rinto Andreas/Tim
Tinggalkan Komentar anda Tentang Berita ini